page

18 Oktober 2010

Logika vs Perasaan

dapat lagi satu pemikiran menarik...

hanya ingin berbagi bukan bermaksud untuk menggurui..

bukan bermaksud mengkritik hanya ingin menggelitik...

bukan bermaksud menghina hanya ingin membuat kita semua bahagia...

so, enjoy this RnD's note...


apa sih Logika?

apa yang kalian tau tentang perasaan (mungkin lebih tepatnya HATI)
kenapa orang senang sekali memakai kata logika sebagai landasan?
Lalu kemanakah sang perasaan?
bukankah harusnya dia yang menjadi landasan seorang manusia bertindak?
setau saya, seorang manusia dilahirkan dalam keadaan sangat sempurna untuk merasakan sebelum ia siap untuk berpikir dengan logikanya..

cobalah kau tengok seorang bayi yang baru lahir !?
apakah ia tiba-tiba menangis "oeee oeee" saat lahir karna ia berpikir bahwa ia telah lahir ke dunia?
BUKAN,
tapi karna ia merasakan bahwa ia akhirnya dilahirkan ke dunia ini...

jadi tetaplah berlogika dengan berlandaskan perasaanmu !?

coba kau tanya pada dirimu sendiri, bukankah hanya hati kecilmu yang tak pernah berbohong?

perasaan bahagia yang tidak dapat kau tutupi ketika kau mendapatkan sesuatu yang berharga dalam hidupmu..

Perasaan sedih yang terasa sakit ketika kau merasa terluka atau kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupmu...

dan yang paling mudah adalah perasaan bersalah yang kau rasakan dalam hati kecilmu yang paling dalam ketika kau berbuat kesalahan sekecil apapun...
bahkan saat kau berbohong pun ia akan senantiasa berbicara untuk mengingatkan mu apa yang BENAR...

mungkin orang-orang dibidang ilmu pasti lebih sering memakai logikanya daripada perasaannya, tapi bukankah itu seharusnya tidak membuatnya mati rasa?

beruntunglah kalian yang masih bisa merasa, dan jangan takut untuk kalian yang belum bisa merasa...
mari kita asah rasa kita bersama...

Refleksikanlah! (^_^)

10 Oktober 2010

Komunikasi dan Logika

Komunikasi dan Logika

Bag. 1



dapat lagi satu pemikiran menarik...

hanya ingin berbagi bukan bermaksud untuk menggurui..

bukan bermaksud mengkritik hanya ingin menggelitik...

bukan bermaksud menghina hanya ingin membuat kita semua bahagia...

so, enjoy this RnD's note...



Komunikasi dan logika, dua kata yang menjadi perhatian saya minggu ini. Kenapa?

Karna saya merasa dua hal itu yang sedang menjadi bagian penting dari diri saya. Keterbatasan manusia untuk berada di suatu tempat yang berbeda dengan manusia yang lainnya terkadang membuat sebuah silaturahim pun menjadi terhambat, tetapi seharusnya itu tidaklah menjadi suatu penghalang yang berarti. Lalu bagaimana caranya agar silaturahmi itu tetap terjaga?

Jawabannya adalah tetap menjaga komunikasi, sikap mau berbagi dan saling mengerti kondisi masing – masing. Komunikasilah yang sebenarnya paling memegang peran penting dalam hal ini, karna kita dapat mengetahui bagaimana situasi dan kondisi dari orang lain adalah dengan adanya komunikasi dengan orang tersebut. Saling bertukar kabar, membagikan cerita, atau bahkan dengan hanya sekedar mengobrol santai pun dapat menjadi hal yang berharga untuk kita dalam mengetahui kondisi orang tersebut. Apalagi kita anak kost yang sedang merantau di negeri orang, pastilah dapat merasakan pentingnya suatu silaturahmi yang membutuhkan komunikasi yang baik. Seorang anak SMA yang baru saja lulus dan harus berkuliah di luar kota adalah orang yang sangat membutuhkan hal ini menurut saya. Di saat sedang asik dan seru – serunya bermain dengan teman – teman di bangku kelas 3 tiba – tiba sudah harus berpisah dan berkuliah di kota berbeda, bahkan yang lebih memprihatinkan ada yang berkuliah di satu kampus yang sama pun mengaku sulit untuk berkomunikasi langsung karna memiliki jadwal yang berbeda antar fakultas atau bahkan jurusan.

Saat itulah komunikasi menjadi suatu hal penting yang harus benar – benar dijaga, untuk tetap berhubungan hubungan dengan orang – orang yang pernah kita temui sebelumnya. Karna ada satu quote yang pernah saya dapat, yaitu

Pertemuan dengan seseorang adalah sekali dalam seumur hidup, saat yang sekejap itu terkadang lebih berharga daripada nyawa. Bisa bertemu kembali adalah suatu keberuntungan yang besar, walupun jika pertemuan berikutnya adalah sebagai musuh.”

Kata – kata itulah yang senantiasa menggugah saya untuk tetap bersilaturahim dengan orang lain, sebab kita tidak tau kapan kita akan dibutuhkan dan membutuhkan orang lain dalam hidup kita.

Jadi, selalu jagalah komunikasi yang baik dengan orang lain!

Bukankah mencari seribu musuh lebih mudah daripada mencari seorang teman?

Refleksikanlah! (^_^)



Ups, tapi bagaimana dengan kata logika yang ada pada judul saya di atas?

Tunggu saja pada edisi selanjutnya… hehehe



PLAY HARD WORK HEART

dapat lagi satu pemikiran menarik...

hanya ingin berbagi bukan bermaksud untuk menggurui..

bukan bermaksud mengkritik hanya ingin menggelitik...

bukan bermaksud menghina hanya ingin membuat kita semua bahagia...

so, enjoy this RnD's note...


Pernah mendengar istilah play hard work hard?

Saya rasa hampir dari kita semua pernah mendengar hal itu. Untaian kata – kata tersebut membuat kita yang mendengar menjadi ingin segera bekerja keras, namun tetap bisa bermain dengan santai dan sungguh - sungguh. Atau bahkan untuk kita yang hobi berolahraga, main sepak bola misalnya, rangkaian kata – kata tersebut bisa menjadi sebuah penyemangat tersendiri untuk kita demi mencapai prestasi.

Namun,,

Seringkali karna kita bekerja terlalu keras atau malah bermain terlalu asik sendiri (hehehe :p) kita menjadi melupakan unsur yang sangat penting dari diri setiap manusia. Apakah itu?

Jawabannya adalah HATI (heart, Herz, coeur, hart, corazón) yang sebenarnya harus menjadi landasan setiap orang berbuat sesuatu.

Kita sering kali saking inginnya mendapatkan sesuatu sampai – sampai rela mengorbakan segalanya, bekerja terlalu keras membuat kita melupakan sisi lain yang seharusnya kita perhatikan pula. Bahkan tidak sedikit diantara kita yang ketika dalam keseharian bertindak dengan mengutamakan ego-nya semata. Dan kita sering merasa hal tersebut benar tanpa pernah merefleksikannya.

Saya pun merasa bahwa diri saya sendiri terkadang seperti itu. Hingga ketika membaca sebuah semboyan sebuah bank asing yang bertuliskan “work heart play heart” batin saya terasa tersentak sesaat. Pikiran pun seolah langsung menyetujui. “Benar juga ya semboyan itu” sesaat batin saya berkata seperti itu.

*Namun di tulisan saya ini saya ubah menjadi “play hard work heart”


Karna, Saya merasa sudah lama tidak menggunakan unsur hati saya dalam berbuat dan memutuskan suatu hal, lebih banyak logika saya yang berperan untuk berbuat / memutuskan sesuatu. Kalau lagi – lagi ego saya ingin menyalahkan keadaan, sebenarnya saya bisa saja mengkambing hitamkan kondisi saya saat ini. Lingkungan saya berkatifitas sekarang adalah lingkungan yang dominan menggunakan pemikiran yang rasional dan sisitematis karna saya berada di bidang teknik, manufacture engineering tepatnya. Sering kali ketika saya sedang mempertimbangkan apa yang saya dapat, secara refleks langsung logika lah yang mengebil peran untuk membuat pertimbangan. Lalu, apa yang terjadi? mungkin hasilnya akan selalu mendekati rencana yang dibuat sejak awal, karna kita sudah menghitungnya secara logis dan sistematis. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa pemikiran logika yang kita bawa itu pun dapat menimbulkan dampak buruk bagi kita dan orang lain? Sebab, jika hanya dengan logika, membuat segala yang kita lakukan menjadi egois, dingin, dan cenderung berhasil namun hanya sebuah kebehasilan semu karna hanya diri kita yang dapat merasakannya tanpa bisa membuat orang lain berhasil pula.

Nah, untuk itu cobalah kembalikan lagi kepada hati kita sebelum berbuat seuatu, gunakan logika sebagai dasar pertimbangan dan perhitungan, namun tetap jadikan hatilah sebagai pembuat keputusannya. Karena bekerja dengan hati akan membuat kita dapat bersimpati dan berempati pada orang lain.

Kenapa saya tidak menulis PLAY HEART WORK HEART? Tapi PLAY HARD WORK HEART.

Karna menurut saya kita tetap perlu bermain dan bekerja keras dengan giat (play hard), untuk menjadi pemacu dan pemicu kita dalam mencapai prestasi yang ingin kita raih. Namun tetap saja dalam bekerja / melakukannya kita tetap menggunakan hati kita (work heart).

Jadi, mulailah untuk melakukan Play Hard Work Heart, tetap bermain dan bekerja keraslah namun tetap pergunakan hatimu, Karna kau akan mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya.

Bukankah ada orang yang bilang

Happiness only real when shared”

Bagaimana kita bisa berbagi kalau kita tak menggunakan hati?


Hehehe

Renungkan dan refleksikanlah!


Kalo ada saran, diskusi, atau bahkan kritik dan cacian jangan sungkan – sungkan untuk dituliskan kawan – kawan !?

02 Oktober 2010

Bermimpi dan Mengigau

kata yang terngiang dalam minggu ini adalah bermimpi dan mengigau...
dua kata yang berbeda tapi berdekatan kondisinya saat dilakukan oleh seseorang...

kata - kata itu saya dapat dari KUK (Kepala Unit Kerja) saya..
beliau bilang yang enak itu bermimpi,














kenapa? Karna kita bebas untuk jadi apa saja...
dan kalau kita bermimpi yang merasakan hanyalah diri kita sendiri, orang lain tidak bisa ngerecoki mimpi kita.. karna kitalah sutradaranya...
Hehehe
namun, kembali lagi bahwa seindah apa pun mimpi yang kita buat hanya kita yang dapat merasakan...

lalu kata yang kedua adalah mengigau,













beliau berkata bahwa mengigau adalah kebalikan dari bermimpi..
karna ketika kita bermimpi kita sering kali berbuat seuatu yang tanpa kita sadari kita lakukan, dan tidak jarang hal itu dapat dirasakan oleh orang lain..
contohnya saat salah satu diantara kita ada yang kalo tidur tidak bisa diam, maka itulah proses mengigaunya, sering kali kakinya bisa tendang sana tendang sini, tangan nya ke sana kemari, atau yang paling bahaya adalah yang kalau mengigau adalah yang berbicara sendiri...
Xixixixixi
sering kali karna tidak sadar, yang diutarakan adalah sesuatu yang hanya milik pribadi sehingga saat orang lain mendengarnya bisa ketahuan...
Hehehe
proses inilah yang membedakan,
mengigau hanya dapat dirasakan dampaknya oleh orang lain, namun kita sendiri tidak tau apa yang kita lakukan...

untuk itu marilah kita "bermimpi" sambil "mengigau" secara bersamaan dalam arti positif...
kenapa? karena, kita tidak hanya dapat berencana sendiri untuk menjadi yang kita inginkan namun kita juga dapat menularkannya kepada orang lain, minimal ada yang tau tentang mimpi mimpi kita... syukur - syukur bisa sedikit demi sedikit merealisasikan mimpi kita...
amiiin...

karna, ada sebuah hasil survey yang mengatakan bahwa :
40% orang yang belum berhasil adalah karna mereka belum tau apa yang mereka inginkan
30% orang yang masih dalam taraf rata - rata adalah orang yang tau apa yang mereka inginkan,
namun masih secara umum, belum tau kepastiaanya apa yang mereka inginkan.
20% orang yang berhasil adalah orang sudah tau apa yang mereka inginkan, baik secara
gambaran umum maupun secara mendetail.
dan ternyata hanya
10% orang yang menjadi sangat sukses dan berhasil menggapai cita -cita dan mimpinya.
orang itu adalah orang yang tau apa yang dia inginkan secara pasti dan detail, kemudian
menulisnya lalu tidak pernah malu untuk mengungkapkan ide dan keinginannya kepada
orang lain..

syukur - syukur bisa memberi dapak dosotif bagi orang lain, atau bahkan bisa menemukan orang yang punya mimpi sama...
bukankah itu berkah?

untuk itu janganlah malu janganlah ragu, mari kita mulai itu semua dari sekarang...
dari diri kita sendiri !?

BE THE ANGENT OF CHANGE

branilah untuk bermimpi




















jadilah sang pemimpi yang dapat merealisasikan mimpinya





















special thx buat sumber - sumber inspirasi penulisan note ini.. (^_^)


salam,,


RnD